SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇
jelaskan perbedaan antara senyawa polar dengan nonpolar, dan berikan masing-masing contohnya (minimal tiga senyawa)
INI JAWABAN TERBAIK 👇
Perbedaan senyawa polar dan senyawa apolar.
Diskusi
1. Molekul Biatomik
Molekul biatom = terdiri dari dua atom
Polaritas suatu senyawa dapat ditentukan oleh elektronegativitasnya. Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, sedangkan senyawa nonpolar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil atau tidak sama sekali. Jika dua jenis atom dengan keelektronegatifan berbeda membentuk ikatan kovalen, posisi pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik ke atom dengan keelektronegatifan lebih tinggi. Perhitungan keelektronegatifan dapat menggunakan skala Pauling, misalnya:
Berdasarkan skala elektronegativitas Pauling:
keelektronegatifan Br = 2,8
keelektronegatifan I = 2.5
keelektronegatifan F = 4.0
keelektronegatifan Cl = 3,0
A. YA. Menggabungkan
memiliki perbedaan keelektronegatifan = 4,0 – 2,5 = 1,5
Besarnya perbedaan keelektronegatifan antara I dan F sebesar 1,5 lebih besar dari 0,5, sehingga IF merupakan senyawa polar.
B. Senyawa ICl.
memiliki perbedaan keelektronegatifan = 3,0 – 2,5 = 0,5
Besarnya perbedaan keelektronegatifan antara I dan Cl sebesar 0,5 sama dengan 0,5, sehingga ICl merupakan senyawa nonpolar.
C. Senyawa BrF.
memiliki perbedaan keelektronegatifan = 4,0 – 2,8 = 1,2
Besarnya perbedaan keelektronegatifan antara F dan Br sebesar 1,2 lebih besar dari 0,5, sehingga BrF merupakan senyawa polar.
D. Senyawa BrCl.
memiliki perbedaan keelektronegatifan = 3,0 – 2,8 = 0,2
Besarnya selisih keelektronegatifan antara Cl dan Br sebesar 0,2 lebih besar dari 0,5, sehingga BrCl merupakan senyawa nonpolar.
Aku. Terdiri dari ClF.
memiliki perbedaan keelektronegatifan = 4,0 – 3,0 = 1,0
Besarnya perbedaan keelektronegatifan antara F dan Cl sebesar 1,0 lebih besar dari 0,5, sehingga ClF merupakan senyawa polar.
Urutan kenaikan polaritas adalah:
BrCl (0,2)
2. Poliatom
Molekul poliatomik = lebih dari 2 atom
polaritasnya ditentukan oleh momen dipol (μ). Senyawa polar memiliki momen dipol lebih besar dari nol, sedangkan senyawa nonpolar memiliki momen dipol sama dengan nol.
Momen dipol adalah produk dari muatan dan jarak.
= Q xr
Dalam satuan internasional, momen dipol memiliki satuan Coulomb meter (Cm), sedangkan satuan yang umum digunakan adalah Debt (D).
Momen dipol menyatakan polaritas suatu senyawa. Senyawa yang memiliki dipol dapat diartikan memiliki dua kutub, yaitu kutub positif (δ +) di satu sisi dan kutub negatif (δ-) di sisi lain.
Contoh :
COâ‚‚ (karbon dioksida)
Pada gambar, ikatan kimia membentuk ikatan rangkap antara karbon dan oksigen. Senyawa COâ‚‚ merupakan senyawa kovalen nonpolar, karena memiliki momen dipol sama dengan nol. Ini karena momen dipol kanan dan momen dipol kiri sama. Jadi memiliki besar momen dipol yang sama ke kanan dan ke kiri (berlawanan arah). Jadi jumlah vektor keduanya adalah nol.
3. Bentuk molekul
Bentuk molekul yang simetris merupakan senyawa nonpolar, sedangkan bentuk molekul yang asimetris merupakan senyawa polar.
4. Pasangan elektron bebas (PEB)
Senyawa polar memiliki PEB pada atom pusatnya, sedangkan senyawa nonpolar tidak memiliki PEB pada atom pusatnya.
Senyawa polar:
Ini memiliki perbedaan besar dalam keelektronegatifan.
Momen dipol lebih besar dari nol
Bentuk molekul asimetris.
Ia memiliki PEB di atom pusatnya
===> Contoh: HCl, H₂O, NH, PCl₃
Senyawa nonpolar:
Ini memiliki sedikit perbedaan dalam keelektronegatifan.
Momen dipol adalah nol.
Bentuk molekul simetris.
Ia tidak memiliki PEB di atom pusatnya
===> Contoh: Hâ‚‚, Nâ‚‚, Oâ‚‚, Fâ‚‚, CH, CClâ‚„
- Kovalen polar atau nonpolar
- Faktor polaritas
- Polaritas senyawa
Topik: Kimia
Bab: Ikatan kimia
Kelas: X
Semester 1
Kode: 10.7.4
Kata kunci: senyawa polar, senyawa nonpolar, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar
Was this helpful?
0 / 0