Perbedaan penilaian autentik dengan penilaian konvensional?

SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇

Perbedaan penilaian autentik dengan penilaian konvensional?

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Definisi Evaluasi

Menurut Blaustein, D. et al. dalam Sudjana (2008:45) “Penilaian adalah proses pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi tersebut”. Evaluasi tidak hanya ditujukan pada penguasaan bidang tertentu saja, tetapi bersifat komprehensif dan mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini sejalan dengan pendapat Colin (1991: 3), bahwa: “Penilaian adalah istilah umum yang menyoroti semua metode yang biasa digunakan untuk menilai kinerja siswa secara individu atau kelompok. Ini dapat merujuk pada penilaian luar negeri yang mencakup banyak sumber bukti dan banyak aspek pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap siswa. Sedangkan menurut Nana Sudjana (1989: 220), evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai suatu objek atau peristiwa dalam konteks situasi tertentu, dimana proses penentuan nilai tersebut dilakukan dalam bentuk interpretasi yang kemudian berakhir. dengan “Percobaan”.

Evaluasi tidak sama dengan pengukuran, namun keduanya tidak dapat dipisahkan, karena kedua kegiatan tersebut saling berkaitan erat. Untuk melakukan evaluasi, terlebih dahulu perlu dilakukan pengukuran (Suharsimi Arikunto, 1991:1). Pengukuran dapat diartikan sebagai pemberian angka pada suatu sifat atau sifat tertentu berdasarkan aturan atau rumusan yang jelas (Asmawi Zainul, 1992:13). Dari hasil pengukuran tersebut akan diperoleh skor yang menggambarkan tingkat keberhasilan belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Selain itu, berikut penjelasan dari buku Penilaian Kelas Kurikulum 2004 tentang berbagai istilah yang sering dikaitkan dengan penilaian (Depdiknas, 2004:11-12). “Banyak orang bingung mengartikan evaluasi, pengukuran (measure), tes dan evaluasi (assessment), padahal keempatnya memiliki arti yang berbeda. Evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan tercapai atau tidak, bernilai atau tidak, serta dapat dilihat tingkat efisiensi dalam pelaksanaannya. Evaluasi berkaitan dengan penilaian nilai. Penilaian adalah penerapan berbagai metode dan penggunaan berbagai alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar atau kecakapan siswa (seperangkat keterampilan) tercapai. Penilaian tersebut menjawab pertanyaan tentang seberapa baik hasil atau prestasi belajar seorang siswa. Pengukuran (measuring) adalah proses pemberian suatu bilangan atau usaha untuk memperoleh gambaran numerik suatu tingkatan dimana seorang siswa telah mencapai ciri-ciri tertentu. Hasil evaluasi dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berkaitan dengan proses menemukan atau menentukan nilai kuantitatif. Tes adalah suatu metode evaluasi yang dirancang dan dilakukan terhadap siswa pada waktu dan tempat tertentu dan dalam kondisi yang memenuhi syarat tertentu yang jelas. Evaluasi didasarkan pada tolok ukur atau kriteria yang telah ditentukan.

Evaluasi konvensional

Penilaian konvensional merupakan sistem penilaian yang biasa digunakan guru dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur evaluasi konvensional dilakukan dengan menguji “sedikit demi sedikit”. Contoh format penilaian tradisional/konvensional meliputi: pilihan ganda, berpasangan, benar-salah, dan tes kertas dan pensil. Mencermati realitas penerapan asesmen konvensional terhadap pembelajaran, tampak adanya kesenjangan antara pembelajaran di sekolah dengan sistem asesmen yang mereka gunakan. Proses evaluasi yang biasanya dilakukan guru selama ini hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep siswa, sehingga tujuan kurikuler mata pelajaran tersebut belum sepenuhnya tercapai dan/atau diuraikan. Evaluasi kinerja siswa sangat penting, namun sebagian besar guru merasa kesulitan untuk menerapkannya karena tidak memahami prosedur penggunaannya. Contoh kasusnya adalah sudah berkali-kali diterapkan kegiatan pembelajaran yang melibatkan kinerja siswa dalam melakukan eksperimen, tetapi kinerja siswa tersebut tidak pernah dievaluasi. Hal ini dikarenakan pemutakhiran atau pelatihan yang khusus membahas penerapan evaluasi kinerja belum pernah diikuti atau belum pernah dilakukan di tingkat satuan pendidikan.

EVALUASI ALTERNATIF

Definisi Penilaian Alternatif

Sejak pertengahan 1980-an, para pakar pendidikan telah banyak memanfaatkan kelemahan tes standar, yang memainkan peran yang semakin dominan dalam sistem sekolah. Tes yang dibakukan berdasarkan prinsip validitas, reliabilitas, keamanan, kemanfaatan, dan ketepatan suatu ukuran hasil belajar semakin dipertanyakan karena dianggap sebagai bagian yang terisolasi dari proses pembelajaran secara umum.

Was this helpful?

3 / 0

Leave a Reply 0

Your email address will not be published. Required fields are marked *