SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇
Perhatikan petikan peristiwa sejarah lokal Bekasi berikut ini
peranan KH Noer Ali muncul ketika terjadi Agresi Militer Juli 1947 beliau menghadapi Jendral Oerip Soemohardjo di Yogyakarta dan diperintahkan untuk bergerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi dengan tidak menggunakan nama TNI. Di lapangan politik peranan KH Noer Ali sangat menonjol. Saat negara Republik Indonesia Serikat kembali ke negara kesatuan beliau menjadi ketua panitia amanat rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI, menjadi ketua Lasykar rakyat Bekasi, menjadi komandan Batalyon III HISBULLAH Bekasi. dengan sepak terjangnya yang sulit ditangkap musuh KH Noer Ali digelari “singa karawang-bekasi” ada juga yang menyebutnya sebagai “belut putih” atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan pada tahun 2006 KH Noer Ali berhasil mendapatkan predikat sebagai pahlawan nasional.Pendekatan konsep ruang yang berhubungan dengan sejarah lokal Kota Bekasi tampak pada pernyataan dibawah ini yaitu ….a. ketika terjadi Agresi Militer bulan juli 1947 KH Noer ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah karawang – bekasi. b. KH noer ali pernah menjadi Ketua Panitia Amanat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI. C. selama masa perang kemerdekaan beliau menjadi ketua Lasykar Rakyat bekasi, selanjutnya menjadi komandan Batalyon III hisbullah bekasi. d. KH noer Ali digelari “singa karawang-bekasi” ada juga yang menyebutnya sebagai “belut putih” karena sulit di tangkap musuh. e. atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan pada tahun 2006 KH noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional.
INI JAWABAN TERBAIK 👇
Jawabannya:
Sebuah. Ketika agresi militer terjadi pada Juli 1947, KH Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat, khususnya antara wilayah Karawang dan Bekasi.
semoga membantu
Was this helpful?
0 / 0