Sejarah dan aspek sosial Keraton Kanoman

SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇

Sejarah dan aspek sosial Keraton Kanoman

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Sejarah Keraton Kanoman Cirebon yang pertama kali dibangun oleh Sultan Badrudin dengan luas 6 hektar cukup panjang. Istana ini dulunya merupakan pusat pemerintahan sebelum dibubarkan karena masalah internal kesultanan. Selain sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kanoman juga digunakan sebagai museum peninggalan sejarah.
Bangunan bergaya Belanda, Cina, dan Arab digabungkan menjadi satu, sebuah bukti kekayaan nilai arsitektur dan budaya Cirebon. Hingga saat ini, berbagai upacara adat seperti Grebeg Syawalan hingga pencucian berbagai pusaka keluarga masih menjadi agenda rutin di Keraton Kanoman. Berikut ulasan lengkap tentang jalur sejarah di Keraton Kanoman dan bisa Anda tambahkan ke daftar tempat liburan di Indonesia
Cirebon.

1. Lokasi dan Sejarah Keraton Kanoman
Lokasinya di Jalan Winaon, Kampung Kanoman Lemah Wungkuk. Sejarah Keraton Kanoman diawali dengan pendiriannya oleh Sultan Kanoman I atau Sultan Badridin, yang menjadi pusat peradaban Kesultanan Cirebon, yang hingga saat ini selalu mengadakan berbagai upacara adat pada berbagai hari penting, seperti Idul Fitri hingga Idul Fitri. Maulid Nabi. . Luas Istana Kanoman adalah 6 hektar yang sebenarnya cukup tersembunyi di balik Pasar Kanoman, sehingga membutuhkan tenaga lebih untuk menemukan istana bersejarah ini.
2. Pusat Peradaban Kesultanan Cirebon
Keraton Kanoman merupakan pusat peradaban Cirebon pada masa lalu, namun karena masalah internal, kemudian dibagi menjadi beberapa keraton, yaitu keraton Kacirebonan, Kesepuhan dan Keprabon. Jejak sejarah yang melekat pada Sunan Gunung Jati ditemukan di istana yang masih berdiri ini. Biasanya upacara ziarah Makam Sunan Gunung Jati masih diadakan setiap tahun dengan tajuk Grebeg Syawalan.
3. Museum menyimpan benda-benda bersejarah
Museum penyimpanan benda-benda bersejarah ini terletak di Keraton Kanoman. Berbagai peninggalan sejarah tersimpan rapi, seperti kereta perang Paksi Liman dan kereta api Jempana yang bentuknya mirip kereta api yang ada di Keraton Yogyakarta. Selain kendaraan bersejarah, ada berbagai peninggalan lain di sini, seperti gamelan, tombak, dan senjata yang pernah digunakan untuk berperang.
4. Gedung Witana
Salah satu bangunan penting di Keraton Kanoman Cirebon adalah Witana, yang berarti tempat tinggal pertama. Bangunan ini berbentuk panggung kayu tanpa dinding yang menjadi tempat peristirahatan sementara raja. Keunikan lain dari bangunan Keraton Cirebon adalah menghadap ke utara seperti bangunan keraton lainnya. Keistimewaan lainnya adalah arca macan yang merupakan lambang Prabu Siliwangi dan alun-alun yang merupakan pusat berkumpul dan perekonomian di sekitar keraton.
Nah itulah beberapa ulasan dan jejak sejarah Keraton Kanoman Cirebon, salah satu keraton tertua yang menjadi bukti peradaban dan kejayaan Kesultanan Cirebon.

Kesultanan Kanoman merupakan hasil pembagian Kesultanan Cirebon kepada putra-putranya setelah wafatnya Pangeran Girilaya atau dikenal dengan Panembahan Ratu Pakungwati II pada tahun 1666. Putra-putra pangeran Girilaya tersebut adalah Pangeran Raja Martawijaya yang kemudian memerintah Kesultanan Kasepuhan yang berpusat di Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Kartawijaya yang memerintah Kesultanan Kanoman yang berpusat di Keraton Kanoman, dan Pangeran Raja Wangsakerta yang menjadi Panembahan Cirebon yang membidangi pendidikan putra-putri keraton, Pangeran Raja Wangsakerta bertempat tinggal di Kasepuhan Keraton dan membantu Pangeran Raja Martawijaya dalam memerintah Kesultanan Kasepuhan sebagai Sultan Sepuh I.

#Semoga membantu

Was this helpful?

0 / 0

Leave a Reply 0

Your email address will not be published. Required fields are marked *